Langsung ke konten utama

Ta(e)man picisan. Episode 1; apa kabar? salam kenal ya!

 

By helowel



 

Hai,

Selamat malam dan selamat datang di taman picisan, tempat dengan ruang terbuka untuk perasaan bersama teman picisan.

Apapun perasaannya tetap tenang ya, jangan tergesa-gesa menghakiminya.

 

Apa kabar? Adalah episode perdana di konten blog ini, aku beri nama taeman picisan, yang bisa saja tempat kamu bisa merasakan tenang meski banyak hal-hal buruk yang dilalui dengan membacanya tentu, karena kadang kala kita hanya perlu membacanya dalam hati agar bisa merasakannya.

 

Kamu apa kabar? Semoga baik-baik saja ya! Atau sedang berpura-pura terlihat baik-baik saja, berusaha terlihat tenang di siang hari sedangkan di malam hari di kepala selalu berisik dengan segala overthinkingnya, atau bahkan sering sekali bertengkar dengan isi kepala sendiri?

 

Oiya di sini kita gak akan nemu kata-kata motivasi untuk diri, tapi kita bisa menemukan di dalam diri kita sendiri. Jadi akui saja kalau sedang tidak baik-baik saja, gak papa, itu manusiawi kok, ga bakalan ada yang menertawakan, karena pasti semua orang pernah merasakan hal yang sama, bahkan merasakannya sekarang sedang tidak baik-baik saja. Ternyata ga semesta aja ya, kita juga.

 

Selamat istirahat ya, jangan terlalu keras bertengkar dengan isi kepalanya, salam kenal dari aku teman picisanmu, semangat untuk kamu yang sedang berusaha merubah segalanya, tapi jangan terlalu ya, semangat untuk kamu yang sedang tidak baik-baik saja, merasakannya tidaklah buruk.

 

Aku pendiam, tapi dengan bercerita di sini aku bisa seperti berbicara denganmu, iya seperti mendengarkan kamu, dengan membacanya.

 

Kita hanya peru mengakui apa yang sedang terjadi yang kadang membuat kita merasakan hal yang membuat kita lelah menjalaninya. Tapi terlihat baik-baik saja ternyata melelahkan juga.

 

Sekian dulu ya, oiya salam kenal dan sampai ketemu di episode selanjutnya. Di sini kamu tidak akan bisa mendengarkan aku bercerita dengan telinga, tapi kamu bisa mendengarnya dengan membaca.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ber-dasi(rompi)

Yang berdasi selalu menarik perhatian semua orang, apa lagi uangnya banyak dompet tebal dan wajah yang gagah. Berpakaian rapi, pendidikan dan jabatan tinggi.  Siapa saja tergiur melihatnya, jika bisa ingin menjadi yang kedua(?) Jangan sampai. Itu hanya sementara. Jika masih single pastilah semua orang ingin memilikinya, setidaknya ingin dimiliki seseorang seperti itu. Sayangnya sudah tak bisa lagi, pasangannya sudah ada, bahkan ada yang nekad menjadi yang kedua.  Kedudukannya tinggi. Jika ada apa-apa bisa bebas dari apapun kan. Uang meloncat menutup mulut semua orang.  Karena duduknya tinggi hanya orang-orang yang berkepentingan yang bisa membuat janji pribadi,  tertutup tidak semua orang tau. Hanya dia dan Dia yang tau apa yang berdasi inginkan.  Ternyata dibalik itu ada sebongkah karung dibalik bagasi. Semua orang tau ketika yang berdasi sudah berganti baju dengan rompi.  Oh ternyata itu.  *tidak semua orang berdasi seperti itu, sebagian ...

Anak Sulungnya Ayah

Ini aku anak sulungnya ayah yang sudah berkali-kali dibantai semesta namun masih bisa tegap berdiri. aku butuh bahumu yang tegap setiap kali terjatuh, namun yang kulihat hanya bahu ibu; di matamu. dari setiap kegagalanku aku butuh pahlawan untuk sekadar menepuk pundakku, namun aku hanya bisa merasakan pelukan hangat dari tubuh ibu. aku selalu bertanya, ayah kenapa? ayah jalanmu sudah terlalu jauh dari ibu, pundaknya butuh diringankan bebannya agar tak ketinggalan. tubuhmu selalu ada disampingnya, namun jiwamu entah kenamana. ayah anak sulungmu butuh sosok yang menjadi penguatnya dikala badai menghadang. namun ia hanya dapat berteduh di bawah payung ibu. anak sulungmu butuh sosok yang paling kuat selain kuatnya hati ibu. Ayah, ketika aku dihantam badai, aku hanya melihat pundak ibu; aku juga ingin melihat pundakmu. Ayah, kakiku memang masih kuat berjalan sendirian, namun aku bohong jika hatiku kuat menahan rindu. hatiku rapuh bila melihat ibu di depan pintu dengan tangan kanan ibu yang ...

tidak mudah memang, tapi harus diperjuangkan

Terima kasih 2021. Hello 2022 di awali dengan berbagai pertimbangan, dari keterbatasan seperti finansial hingga memilih merantau jauh dari kampung halaman. bertemu dengan orang-orang baru yang kultur yang berbeda, memahaminya memang mudah, namun untuk terbiasa dan menyesyaukan diri itu sulit tapi harus disesuaikan.  itulah mengapa saya tertarik mengamati perilaku manusia dengan keberagamannya. memahaminya sangat menyenangkan, namun saya bukan dari latar belakang pendidikan psikologi. walaupun begitu saya dapat belajar darimana saja.  awal waktu itu saya sedang galau-galaunya memilih untuk melanjutkan pendidikan kemana, ke universitas mana. saya pilih universitas bangka belitung dan universitas negri padang. jurusan ekonomi dan psikologi, padahal saya tidak tahu dimana universitas bangka belitung, yang saya tahu terletak di kepulauan bangka belitung. orang-orang tidak perlu tahu kesulitan yang kamu alami, cukup nanti saja ketika kamu sudah berhasil baru akan menjadi inspirasi b...