Saya tidak tahu kenapa judulnya seperti itu, tapi dari berbagai cerita yang saya dengar dan amati banyak orang punya ceritanya masing-masing. Ada mereka yang sehabis lulus sekolah langsung bekerja mendapatkan gaji yang besar, ada yang lulus kuliah, ikut tes pegawai tetap langsung lolos dengan percobaan pertama, ada juga yang berkali-kali ikut, mencicipi coba lagi akhirnya lulus juga di akhir cerita. Ada yang mencari pekerjaan, sudah melewati tahap demi tahap namun tetap coba lagi yang pasti tidak ada akhirnya kalau sudah di tahap coba lagi, kata terus akan selalu terucap. Berbeda yang kata sudah lulus, sudah bekerja mereka hanya akan fokus kepada apa yang sudah dipilih, pergi pagi pulang sore, malamnya istirahat, melanjutkan pekerjaan yang belum selesai, laporan yang harus dibuat dan sebagainya.
Hidupnya
terjamin, memang benar, itu benar, karena di dalam pikiran seseorang itu kalau
sudah bekerja dan mendapatkan gaji untuk makan sudah ada jaminannya, tidak
perlu repot ke sana kemari lagi.
Kenapa
uang menjadi tolak ukurnya? Kenapa kita harus bekerja? Bekerja untuk makan,
atau makan untuk bekerja, atau uang yang bekerja untuk kita, atau kita yang
bekerja untuk mendapatkan uang?
Kenapa
harus menjadi penolakan jika belum mendapatkan pekerjaan, atau sudah mendapatkan gaji perbulan, namun tidak juga
cukup, kenapa, salahnya dimana?
Sekrang
ini banyak jenis pekerjaan yang baik dan tidak harus menjadi pekerjaan
kantoran, tidak harus menjadi karyawan, lagian yang menjadi karyawan itupun
sudah ada titipannya gak bisa orang lain yang masuk. Entah lah ya.
Tulisan
ini hanya tulisan, entah itu ada yang setuju dan banyak juga yang tidak setuju
nantinya.
Mulai
ke intinya saja ya. Ketika saya menulis ini saya belum mendapatkan pekerjaan,
jangan harap akan ada tips untuk mencari pekerjaan yang tepat. Sedikit cerita
saya mencoba melamar dibeberapa perusahaan anggap saja perusahaan, sudah sampai
ditahap wawancara namun gagal, ya setidaknya saya bisa mengandalkan usaha saya
sendiri, ya walau akhirnya gagal juga. Jadi intinya, saya mencoba mengeluarkan
kemampuan saya sendiri, ya mungkin gagal ditahap wawancara itu karena saya
tidak bisa menjual kemampuan yang saya punya, tujuan saya bekerja bukan ingin
bekerja melainkan mengembangkan kemampuan dan ilmu yang sudah saya miliki. Tapi
visi nya berbeda, anggapan itu dianggap salah sebagian orang. Ya mau gimana
lagi, alhasil saya mencoba lagi, mencari lowongan yang buka mengirimkan
lamaran, lalu menunggu dipanggil.
Mungkin
salah satu kesalahan atau kekurangan saya adalah saya orangnya lebih suka
membuktikan langsung daripada menjelaskan siapa saya. Kalau dibilang saya tidak
suka bercerita panjang lebar, lebih suka amati saya lihat bagaimana saya bekerja,
tapi belum ada yang memberikan kesempatan ini. Saya hanya dipaksa menjelaskan,
mungkin suatu saat nanti saya bisa menjelasskan diri saya yang sebenarnya,
sejujurnya saya ingin balas dendam dengan cara yang baik, saya menjadi orang
sukses yang tidak mekasa orang disekitarnya menjelaskaan siapa dia. Saya butuh
bukti, bukan penjelasan.
Komentar
Posting Komentar