Langsung ke konten utama

Sebuah cerita bagaimana orang bisa sukses di dunia fiksi.

Saya tidak tahu kenapa judulnya seperti itu, tapi dari berbagai cerita yang saya dengar dan amati banyak orang punya ceritanya masing-masing. Ada mereka yang sehabis lulus sekolah langsung bekerja mendapatkan gaji yang besar, ada yang lulus kuliah, ikut tes pegawai tetap langsung lolos dengan percobaan pertama, ada juga yang berkali-kali ikut, mencicipi coba lagi akhirnya lulus juga di akhir cerita. Ada yang mencari pekerjaan, sudah melewati tahap demi tahap namun tetap coba lagi yang pasti tidak ada akhirnya kalau sudah di tahap coba lagi, kata terus akan selalu terucap. Berbeda yang kata sudah lulus, sudah bekerja mereka hanya akan fokus kepada apa yang sudah dipilih, pergi pagi pulang sore, malamnya istirahat, melanjutkan pekerjaan yang belum selesai, laporan yang harus dibuat dan sebagainya.

 

Hidupnya terjamin, memang benar, itu benar, karena di dalam pikiran seseorang itu kalau sudah bekerja dan mendapatkan gaji untuk makan sudah ada jaminannya, tidak perlu repot ke sana kemari lagi.

 

Kenapa uang menjadi tolak ukurnya? Kenapa kita harus bekerja? Bekerja untuk makan, atau makan untuk bekerja, atau uang yang bekerja untuk kita, atau kita yang bekerja untuk mendapatkan uang?

 

Kenapa harus menjadi penolakan jika belum mendapatkan pekerjaan, atau sudah  mendapatkan gaji perbulan, namun tidak juga cukup, kenapa, salahnya dimana?

 

Sekrang ini banyak jenis pekerjaan yang baik dan tidak harus menjadi pekerjaan kantoran, tidak harus menjadi karyawan, lagian yang menjadi karyawan itupun sudah ada titipannya gak bisa orang lain yang masuk. Entah lah ya.

 

Tulisan ini hanya tulisan, entah itu ada yang setuju dan banyak juga yang tidak setuju nantinya.

 

Mulai ke intinya saja ya. Ketika saya menulis ini saya belum mendapatkan pekerjaan, jangan harap akan ada tips untuk mencari pekerjaan yang tepat. Sedikit cerita saya mencoba melamar dibeberapa perusahaan anggap saja perusahaan, sudah sampai ditahap wawancara namun gagal, ya setidaknya saya bisa mengandalkan usaha saya sendiri, ya walau akhirnya gagal juga. Jadi intinya, saya mencoba mengeluarkan kemampuan saya sendiri, ya mungkin gagal ditahap wawancara itu karena saya tidak bisa menjual kemampuan yang saya punya, tujuan saya bekerja bukan ingin bekerja melainkan mengembangkan kemampuan dan ilmu yang sudah saya miliki. Tapi visi nya berbeda, anggapan itu dianggap salah sebagian orang. Ya mau gimana lagi, alhasil saya mencoba lagi, mencari lowongan yang buka mengirimkan lamaran, lalu menunggu dipanggil.

 

Mungkin salah satu kesalahan atau kekurangan saya adalah saya orangnya lebih suka membuktikan langsung daripada menjelaskan siapa saya. Kalau dibilang saya tidak suka bercerita panjang lebar, lebih suka amati saya lihat bagaimana saya bekerja, tapi belum ada yang memberikan kesempatan ini. Saya hanya dipaksa menjelaskan, mungkin suatu saat nanti saya bisa menjelasskan diri saya yang sebenarnya, sejujurnya saya ingin balas dendam dengan cara yang baik, saya menjadi orang sukses yang tidak mekasa orang disekitarnya menjelaskaan siapa dia. Saya butuh bukti, bukan penjelasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

perjalanan saya

  saya akan menceritakan perjalanan saya membangun blog dari hallowel, sebelumnya bukan itu namanya, nama pertama blog ini adalah secretadmire.blogspot.com berganti jadi jadisandara.blogspot.com dan sekarang jadi darihelowel.blogspot.com. saya sering mengganti nama, entah karena apa.  dimulai dari akhir tahun 2017 blog ini saya buat.  posting beberapa artikel/tulisan saja, lalu berhenti, saya juga bingung kenapa bisa begitu.  jika dilihat-lihat postingan blog ini hanya beberapa saja dalam 5 tahun terakhir sejak dibuat. tentu saja tidak ada pendapatan dari blog ini.  bukan itu tujuan awalnya dibuat blog ini, karena saya masih menggunakan blogspot.com dan itu gratis tanpa biaya, namun ada saja kendala yang menghentikan saya menulis di blog ini.  perjalanan blog ini tidak mudah, salah satu tantangan terbesar saya adalah tidak punya ide untuk di posting di blog ini, setiap kali saya ingin menulis setiap itu juga distraksi menghentikan saya. saya kalah melawanny...

Hari Kedua Perkenalan

  Setelah hari pertama perkenalan saat MOS berlangsung kita diajarkan untuk bisa menyesuaikan diri kepada lingkungan diamana kita berada. Pada hari kedua MOS ini dilalui banyak agenda kegiatan disekolah yang telah disusun oleh panitia pelaksana MOS itu sendiri. Di tempat duduk itu aku asik sendiri bermenung, ada hal yang mengganjal dipikiranku dan aku hanyut dalam mengamati keadaan sekitar. Pada jam istirahat aku merasa sendiri, teman-teman waktu sekolah menengah pertama serasa lenyap seketika. Karna mereka telah memilih kemana mereka akan melanjutkan sekolahnya. Ada 3 orang siswa yang lulus di SMA favorit itu, aku dan 2 teman baikku. Yang level kemampuan dan pengetahuannya lebih dari yang ku punya dan juga dia dibantu oom nya, setiap buku mereka berdua selalu lengkap sedangkan aku hanya mengandalkan buku yang di pinjam di perpustakaan untuk belajar. Sebelum kami mendaftar ke SMA itu kami bertiga pernah berbincang-bincang disuatu tempat perihal kemana kita akan me...

Kamu Maunya Gimana?

  Foto: Unsplash/udazzz Hai, Kamu apa kabar? Maaf ya akhir-akhir ini aku melupakanmu, terlalu sibuk sampai lupa memberi kabar padamu. Kamu bete ya? Marah ya? Yaudah marah aja, ga pa-pa kok, kan emang aku yang salah udah mengabaikan kamu seharian. Kalau disempat-sempatkan buat nagsih kabar bakalan ssempat sih, tapi ya gimana, salahku juga gak bisa membagi waktu dengan diriku dan waktu untuk besamamu.   Kamu mau ga maafin? Iya, perasaan gimana kedepannya ga ada yang tahu, kesalahan-kesalahan itu pasti terulang, ya cuman kita aja yang ga menyadarinya. Aku sayang kamu kok. Kamu juga bebas memilih jalan mana yang kamu ambil, termasuk hubungan kita. Kalau kamu merasa butuh perhatian, waktu full untuk kamu, kamu tahu sendirikamn aku juga harus ada waktu untuk diriku.   Bagaimana mungin aku bisa mencintai seseorang tapi aku tidak punya waktu mencintai diriku sendiri. Ya semacam aku sibuk mengurusi pekerjaanku yang imbasnya jadi lupa waktu bersamamu. Jika k...