Langsung ke konten utama

Pecarianku; Prolog

 


Ini adalah kisahku, yang dimulai dari pencarian kawan menjadi teman, teman menjadi sahabat. Tidak mudah bagiku untuk mencarinya. Aku harus siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin akan terjadi. Dalam ini ada satu kisah yang membuatku selalu berlarut-larut mengenangnya yaitu kisah cinta, yang berjuang dari awal untuk mendapatkannya. Harus menyerah begitu saja saat yang disayang memilih pergi dan meninggalkan.

            Benar kata orang cinta itu sulit di dapatkan namun perginya mudah sekali, aku tak mengerti juga. Sudah bertahun-tahun setelah kamu memilih meninggalkan aku, aku masih saja mengingatmu sebagai kenangan yang terindah, tetapi tidak denganmu, kamu menganggapku suatu kenangan yang sangat buruk.

“kenapa kamu menyiksa aku seperti ini?”

“tidak kasihan kah kau kepadaku? Yang selalu di siksa rindu setiap hari”

“aku tidak peduli dengan apa yang kau rasakan” jawabnya kepadaku

“Aku tidak mengerti apa maksud perkataanmu barusan?” aku hanya ingin memastikan perkatannya barusan.

“Iya, aku tidak peduli apa yang kau rasakan, seperti yang kau bilang tadi” tegasnya lagi yang membuat ku benar-benar tidak mengerti mengapa sampai sebegitunya dia berkata.

            Inilah kisah ku, yang penuh dengan tanda tanya, kadang lelah menghantui ku tapi aku harus tetap berjalan, karena tidak kisah cinta saja yang harus aku selesaikan, ada banyak kisah-kisah luar biasa lainnya yang akan ku jalani dan tentu saja melelahkan.

Dengan semangat untuk memberi kebahagiaan aku mengerti bahagia itu tidak selalu materi, melepaskan orang yang tidak tulus mencintai kita itu adalah bagian kecil dari bahagia. Dan untuk kamu yang selalu jadi topik dalam kisah cintaku, terima kasih sudah memberi cinta, aku akan mencari jawabanmu di jalan-jalan selanjutnya entah bersamaku atau bersama orang yang lebih pantas dan sebanding denganmu.

***

Aku menulis ini sudah lama, semoga kalian suka. Walaupun begitu, tetaplah hargai karya penulisnya dengan tidak mengutip atau mengopy paste keseluruhan tanpa mencantumkan penulisnya.

Yang nulis cerita adalah Saya sendiri Weli Sarnela. Salam kenal untuk kita. Semoga suka.

Di post setiap tanggal 17. Jam 17.00 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ber-dasi(rompi)

Yang berdasi selalu menarik perhatian semua orang, apa lagi uangnya banyak dompet tebal dan wajah yang gagah. Berpakaian rapi, pendidikan dan jabatan tinggi.  Siapa saja tergiur melihatnya, jika bisa ingin menjadi yang kedua(?) Jangan sampai. Itu hanya sementara. Jika masih single pastilah semua orang ingin memilikinya, setidaknya ingin dimiliki seseorang seperti itu. Sayangnya sudah tak bisa lagi, pasangannya sudah ada, bahkan ada yang nekad menjadi yang kedua.  Kedudukannya tinggi. Jika ada apa-apa bisa bebas dari apapun kan. Uang meloncat menutup mulut semua orang.  Karena duduknya tinggi hanya orang-orang yang berkepentingan yang bisa membuat janji pribadi,  tertutup tidak semua orang tau. Hanya dia dan Dia yang tau apa yang berdasi inginkan.  Ternyata dibalik itu ada sebongkah karung dibalik bagasi. Semua orang tau ketika yang berdasi sudah berganti baju dengan rompi.  Oh ternyata itu.  *tidak semua orang berdasi seperti itu, sebagian ...

Anak Sulungnya Ayah

Ini aku anak sulungnya ayah yang sudah berkali-kali dibantai semesta namun masih bisa tegap berdiri. aku butuh bahumu yang tegap setiap kali terjatuh, namun yang kulihat hanya bahu ibu; di matamu. dari setiap kegagalanku aku butuh pahlawan untuk sekadar menepuk pundakku, namun aku hanya bisa merasakan pelukan hangat dari tubuh ibu. aku selalu bertanya, ayah kenapa? ayah jalanmu sudah terlalu jauh dari ibu, pundaknya butuh diringankan bebannya agar tak ketinggalan. tubuhmu selalu ada disampingnya, namun jiwamu entah kenamana. ayah anak sulungmu butuh sosok yang menjadi penguatnya dikala badai menghadang. namun ia hanya dapat berteduh di bawah payung ibu. anak sulungmu butuh sosok yang paling kuat selain kuatnya hati ibu. Ayah, ketika aku dihantam badai, aku hanya melihat pundak ibu; aku juga ingin melihat pundakmu. Ayah, kakiku memang masih kuat berjalan sendirian, namun aku bohong jika hatiku kuat menahan rindu. hatiku rapuh bila melihat ibu di depan pintu dengan tangan kanan ibu yang ...

tidak mudah memang, tapi harus diperjuangkan

Terima kasih 2021. Hello 2022 di awali dengan berbagai pertimbangan, dari keterbatasan seperti finansial hingga memilih merantau jauh dari kampung halaman. bertemu dengan orang-orang baru yang kultur yang berbeda, memahaminya memang mudah, namun untuk terbiasa dan menyesyaukan diri itu sulit tapi harus disesuaikan.  itulah mengapa saya tertarik mengamati perilaku manusia dengan keberagamannya. memahaminya sangat menyenangkan, namun saya bukan dari latar belakang pendidikan psikologi. walaupun begitu saya dapat belajar darimana saja.  awal waktu itu saya sedang galau-galaunya memilih untuk melanjutkan pendidikan kemana, ke universitas mana. saya pilih universitas bangka belitung dan universitas negri padang. jurusan ekonomi dan psikologi, padahal saya tidak tahu dimana universitas bangka belitung, yang saya tahu terletak di kepulauan bangka belitung. orang-orang tidak perlu tahu kesulitan yang kamu alami, cukup nanti saja ketika kamu sudah berhasil baru akan menjadi inspirasi b...